SHARE

Sekolah Kembali Masuk, Guru Diminta Tetap Konsisten Terapkan 3M

CARAPANDANG.COM - Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo Aryati Polapa mengimbau agar para guru di seluruh sekolah selalu konsisten menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, untuk mencegah penularan COVID-19.

"Rencana pembukaan kembali sekolah di daerah itu, kami nilai bahwa penerapan 3M sebagai sesuatu yang positif di masa pandemi COVID-19 sekarang ini," katanya di Gorontalo, Rabu.

Dikatakan, dalam kurun waktu yang cukup lama, para siswa tidak pernah ke sekolah, mereka pasti merindukan gurunya, temannya bahkan kegiatan belajar di sekolah.

Namun dua hal penting perlu konsisten diimplementasikan di sekolah, yaitu mempersiapkan psikologis siswa dengan baik, katanya.

Serta konsisten menerapkan prosedur pembukaan sekolah di masa pandemi ini dengan menerapkan pembatasan jumlah kehadiran siswa di sekolah melalui pengaturan jadwal agar protokol kesehatan, yaitu ingat pesan ibu, menerapkan 3M terimplementasi dengan optimal.

Rencana pembukaan sekolah kata mantan kepala Dinas Pendidikan setempat ini adalah menyangkut semua prosedur kesehatan atau protokoler yang perlu dipahami betul, serta implementasi di lapangan seperti apa.

"Ini mau tidak mau, harus menjadi perhatian semua pihak, mengingat beberapa lembaga pendidikan tertentu sudah mulai berani membuka sekolah," tutur dia.

Kondisi ini tidak keliru, sebab dalam kondisi kritis pun, semua dituntut sepiawai mungkin agar COVID-19 tidak membuat banyak siswa menjadi stres, patah semangat hingga penghayal, katanya.

Ini harus menjadi buah pikiran semua, mengingat ada kelompok siswa yang berada di usia emas (golden age) yang perkembangannya sangat luar biasa, sehingga mau tidak mau memerlukan situasi dan kondisi yang mendukung perkembangan ke arah itu.

"Orang-orang di dunia pendidikan pasti tahu persis dengan kondisi itu," ungkapnya.

Oleh karenanya, lanjut dia untuk meredam kekhawatiran akan adanya pengaruh COVID-19 pada generasi di masa 10 sampai 20 tahun ke depan, maka lingkungan atau komunitas pendidikan diharapkan mempersiapkan kondisi psikologis siswa mulai saat ini.

"Kita perlu pandai pandai menetralisir kondisi di masa pandemi ini, melalui kreatifitas dalam menjalankan kegiatan pendidikan sehingga tidak ada yang dirugikan, khususnya para siswa," pungkasnya.

Â