SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan para petani Indonesia karena terus menjaga produksi pangan, terutama beras, sehingga stok dan harga bahan pokok tersebut di pasar terjaga

Presiden Jokowi pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-29 Tahun 2022 di Medan, Sumatera Utara, Kamis, menuturkan karena stok beras yang mencukupi di dalam negeri, Indonesia tidak pernah impor beras dalam 3 tahun terakhir.

"Biasanya kita impor 1,5 juta ton, 2 juta ton. Ini sudah tidak impor lagi. Ini Menteri Pertanian (Mentan) hadir di sini. Terima kasih Pak Menteri," kata Presiden.

Presiden mengapresiasi para petani Indonesia karena kontribusinya menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat di tengah gejolak rantai pasok pangan dunia akibat konflik militer antara Ukraina dan Rusia.

Menurut Presiden, harga pangan dunia mengalami penaikan 30 sampai 50 persen karena terhambatnya pasokan akibat perang Rusia dan Ukraina. Namun, kata Presiden, Indonesia beruntung karena para petani terus berproduksi sehingga stok pangan, terutama beras, memenuhi kebutuhan domestik.

"Kita ini masih untung. Alhamdulillah, rakyat kita utamanya petani masih berproduksi beras dan sampai saat ini harganya belum naik. Semoga saja tidak naik. Karena stoknya selalu ada," ungkap Presiden.

Menurut keterangan Kementerian Pertanian (Kementan), produksi beras nasional pada tahun 2019 mencapai 31,31 juta ton, kemudian meningkat pada tahun 2020 menjadi 31,36 juta ton dan pada tahun 2021 sebesar 31,33 juta ton.

Ketersediaan dan harga beras yang relatif stabil di Indonesia, kata Presiden, patut disyukuri. Negara-negara lain di Afrika dan Asia, kata Presiden, mulai mengalami kekurangan pangan, bahkan kelaparan karena tersendatnya pasokan komoditas pangan.

Halaman :