SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar mengatakan dunia pendidikan menjadi incaran yang paling besar digunakan oleh para teroris untuk mengembangkan gerakannya. Pola perkembangannya adalah dengan modus mengajarkan agama dengan ideologi yang radikal.

“Dengan cover pendidikan keagamaan itu kemudian ideologi atau ajaran yang membawa orang menjadi radikal, lebih banyak didekati dengan modus pendidikan keagamaan,” ucapnya saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Maka itu ia menyarankan kepada guru dan lembaga pendidikan untuk ikut serta memerangi radikalisme dan terorisme.

Fickar juga mengatakan cara mencegah para pelajar terjerumus pada ajaran radikal, harus dikuatkan pendidikan Pancasila, namun ia menyarankan cara penyampaiannya menggunakan dialog yang mudah diterima oleh pelajar agar mudah dipahami secara rasional dan tidak membuat bingung.

Selain itu, kata Fickar, pendidikan Pancasila tidak melulu sebagai mata pelajaran yang teoritis, tapi juga harus menerapkan perilaku sehari-hari sesuai dengan sila-sila yang ada dalam Pancasila.

“Pancasila kalau digali sesungguhnya itu ide atau ajaran yang sebenernya menjadi dasar pengajaran agama. Seperti Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa tentu itu sama dengan memahami ketuhanan, dalam perspektif Pancasila malah lebih luas. Demikian juga Sila kedua yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab,” jelas Fickar.

Halaman :