SHARE

istimewa

Terlebih, saat ini Indonesia sedang menghadapi penyakit mulut dan kuku (PMK), sehingga tentu Indonesia harus melakukan diversifikasi sambil menangani persoalan tersebut secara maksimal.

"Hal itu dilakukan sambil satgas tetap bekerja untuk tentunya melakukan vaksinasi terhadap hewan-hewan dan melakukan pengobatan sehingga kita terbebas dari PMK," ujar Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, Airlangga juga mengatakan ekonomi RI dalam dua kuartal terakhir tumbuh positif yakni 5 persen, walaupun kasus COVID-19 relatif 600 per hari.

Namun demikian, tambahnya, varian BA.4 dan BA.5 tetap harus diwaspadai. Selain itu neraca perdagangan Indonesia juga terus menerus surplus di 35,34 miliar pada 2021. Bahkan pada Mei 2022, di mana Indonesia menghentikan ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya, ekspor tetap surplus 19,79 miliar dan tumbuh 27 persen.

"Tren ekspor yang terus meningkat ini harus terus kita jaga, karena ini salah satu engine daripada pertumbuhan ekonomi kita," kata Menko Airlangga.
 

Halaman :