SHARE

istimewa

CARAPANDANG - Program pendidikan vokasi sistem ganda Jerman atau yang populer disebut dengan German Dual VET System (Ausbildung) merupakan salah satu jenis program pendidikan dan pelatihan yang begitu diminati, tidak hanya oleh kaum muda yang berasal dari Jerman namun juga oleh warga negara lainnya termasuk Indonesia.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin, Jerman, Ardi Marwan, menyampaikan berdasarkan data imigrasi KBRI Berlin, pada saat ini jumlah pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Jerman jumlahnya mencapai lebih dari 8.000 orang dan dari jumlah tersebut di dalamnya terdapat peserta Ausbildung.

Jumlah peserta Ausbildung dari Indonesia kedepannya diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan, mengingat saat ini Jerman mengalami kekurangan tenaga kerja terampil yang cukup signifikan. “Meskipun program ini begitu menarik khususnya bagi para lulusan SMA/SMK dari Indonesia, persyaratan untuk dapat mendaftar tidaklah mudah dimana utamanya para calon peserta harus memiliki kompetensi bahasa Jerman yang memadai,“ ucap Ardi.

Selain itu, para calon peserta harus memiliki kesiapan mental dan displin diri yang mumpuni, agar dapat mengikuti seluruh rangkaian program dengan sukses. Karena ada beberapa peserta yang tidak berhasil menyelesaikan program ini yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti tuntutan pekerjaan (selama fase praktek kerja), perbedaan kultur dan persoalan interaksi dengan sesama rekan kerja atau dengan atasan dan alasan lainnya.

Azubi yang merupakan panggilan untuk para peserta atau pelajar yang mengikuti program Ausbildung, pada umumnya, mereka memilih program ini guna memperoleh kualifikasi profesional resmi Jerman yang memungkinkan mereka untuk dapat bekerja dan menetap di Jerman. Meskipun demikian, beberapa lulusan program vokasi sistem ganda ini ada yang memutuskan untuk kembali ke tanah air untuk melanjutkan pendidikan atau menempuh karir di Indonesia. dilansir kemdikbud.go.id

Halaman :
Tags
SHARE