SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi dibuka melemah, pasar menunggu rilis data pertumbuhan ekonomi pada akhir pekan.

Rupiah pagi ini melemah delapan  poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.897 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.889 per dolar AS.

"Pasar masih menunggu publikasi data PDB yang akan dirilis Jumat besok, yang kami perkirakan akan tumbuh cukup tinggi, lebih baik dari kuartal I 2022," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada kuartal I 2022 tumbuh tinggi 5,01 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) karena pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat.

Pada kuartal IV 2021 perekonomian Indonesia juga berhasil tumbuh 5,02 persen (yoy) setelah pada kuartal III sangat tertekan akibat merebaknya pandemi COVID-19 varian Delta yang hingga menyebabkan gelombang kedua.

Sementara itu, lanjut Rully, dolar AS saat ini cenderung masih melemah terhadap mata uang negara-negara lain.



"Pelemahan dolar emang masih dipengaruhi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga yang less aggresive oleh The Fed (bank sentral AS)," ujar Rully.

Menurut Rully, rupiah sendiri masih cukup baik pergerakannya, didukung baik sentimen dari dalam negeri maupun sentimen global.

Rully memprediksi hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.860 per dolar AS hingga Rp14.915 per dolar AS.

Pada Selasa (2/8) rupiah ditutup melemah 16 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.889 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.873 per dolar AS.