SHARE

Kisruh dugaan pembiaran Aparat Penegak Hukum (APH) atas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang ada di Bumi Panua semakin memantik pernyataan dari berbagai elemen.

Laporan: Hamid Toliu

POHUWATO, CARAPANDANG.COM - Kisruh dugaan pembiaran Aparat Penegak Hukum (APH) atas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang ada di Bumi Panua semakin memantik pernyataan dari berbagai elemen. Pasalnya, hingga dengan saat ini tidak ada kepastian hukum bagi para pelaku usaha.

Kepada ​awak media​, Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Penyelamat Daerah Provinsi Gorontalo (AMMPD) mengatakan bahwa apa yang dipertontonkan oleh pihak APH semakin membuat publik dan para aktivis merasa terpanggil.

“​Pernyataan ​K​apolda yg memantik perhatian publik membuat kami para aktivis semangat dan terpanggil, tapi j​angan sampai hanya berakhir pada opini semata​,​” ​u​ngkap Taufik Buhungo​.​

AMMPD pun menginginkan adanya sebuah korelasi antara publik, ​a​ktivis dan Kepolisian Daerah Provinsi Gorontalo untuk menyatukan persepsi atas pelanggaran yang dilakukan oleh oknum-oknum perusak lingkungan.

“Jika memang ​K​apolda serius, kami tantang untuk sama-sama berada dalam satu barisan untuk menyelamatkan bumi serambi ​M​adinah. Kami siapkan bukti dan data, dan ​K​apolda harus berjanji untuk tidak tebang pilih sekalipun ada oknum anggota polisi yang terlibat dalam persoalan tambang di ​G​orontalo khususnya ​P​ohuwato​,​” ​t​egas Taufik​.​

Taufik pun sedikit membeberkan dugaan keterlibatan dalam hal memberikan fasilitas kepada pelaku usaha PETI yang ada di Kabupaten Pohuwato.

“Mulai dari mobilisasi alat, distribusi bbm, iuran keamanan, dan penguasaan beberapa lahan yang masuk dalam cagar alam, kami akan sajikan data yg lengkap. Tapi komitmen memberantas harus tuntas sampai ke akar akarnya, jangan sampai ​​statement ​K​apolda hanya memancing para mafia-mafia tambang untuk muncul dan mendekat agar mendapatkan kemudahan dalam menjalankan aktivitas pertambangan tanpa izin. Itu sama saja dengan gaya - gaya kapolda yang lama​," t​utup Taufik.