SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Tahun 2023, kali pertama Kementerian Agama dilibatkan dalam NAFSA ke-75 Annual Conference and Expo di Washington DC. Sebuah perhelatan konferensi pendidikan tinggi tahunan terbesar di dunia yang diikuti oleh berbagai lembaga dan civitas akademika pendidikan dari seluruh dunia. Event tersebut dilaksanakan dari 29 Mei hingga 3 Juni 2023 di Walter E. Washington Convention Center, Washington DC, USA.

United State Agency for International Development (USAID) Indonesia pada 10 Mei 2023 mengundang (invite) Kementerian Agama dalam event terbesar di dunia dalam rangka internasionalisasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Sebelumnya, USAID telah melakukan kolaborasi dengan Kemendikbud untuk meningkatkan kapasitas Perguruan Tinggi Umum (PTU), di antaranya mengikutsertakan mereka. Demikian juga USAID sebagai mitra strategis PTU yang mengikuti Expo, seperti UI, UGM, IPB, Politeknik Bandung, Telkom University, BINUS, dan Gunadarma. Mereka mengikuti Expo selama beberapa hari.

Tahun ini, USAID melibatkan Kemenag agar aktif dalam forum internasional tersebut. Sebuah perhelatan besar di dunia bidang pendidikan yang diikuti tidak kurang dari 10.000 peserta selama tiga hari yang datang dari berbagai institusi pendidikan seluruh dunia. Tentu ini kesempatan terbaik Kemenag untuk membuka peluang dalam kancah global dengan membuka jalan kolaborasi yang lebih massif.

Pucuk dicinta ulam tiba, ajakan USAID direspon Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dengan mengirim delegasi yang dipimpin Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana dengan anggota Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama, Thobib Al Asyhar, Kasubdit Pengembangan Akademik, Abdullah Faqih, Kasubdit Ketenagaan, Ruchman Basori, dan Kasubdit Penelitian dan Pengembangan Masyarakat, Muhammad Azis Hakim, serta pendamping tim, Rumtini.

Lalu apa missi delegasi selama menghadiri event kali ini? Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani sebelumnya mengatakan bahwa kehadiran delegasi sebagai bentuk partisipasi Kemenag sekaligus terobosan internasionalisasi PTKI. Para delegasi juga diharapkan bisa mengambil praktik baik (best practices) pendidikan dunia dalam mengembangkan mutu, tata kelola, pengembangan sumber daya dan pengembangan riset.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi, menandaskan bahwa pengiriman delegasi dimaksudkan untuk membuka ruang kemitraan dengan perguruang tinggi luar negeri, mendapatkan gambaran tentang kemungkinan kerja sama akademik seperti double degree, student mobility, dan collaborative research.

Hal yang tidak kalah penting dari missi ini adalah berinteraksi langsung dan membincang secara khusus dengan para calon mitra untuk mengetahui profil perguruan tinggi yang mungkin sebagai destinasi bagi awardee program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) dan penjajagan kolaborasi perguruan tinggi antar dua negara. Kepesertaan Kemenag dalam NAFSA ke-75 Annual Conference and Expo di Washington DC in USA akan dilaporkan dalam catatan perjalanan. Setidaknya akan dibagikan informasi untuk pembaca tentang kunjungan kerja delegasi selama di Amerika. dilansir kemenag.go.id

Tags
SHARE