SHARE

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan, untuk sementara menjalani metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama berlangsung pe

CARAPANDANG - Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan, untuk sementara menjalani metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama berlangsung perbaikan bangunan sekolah.

"Kita coba cari madrasah terdekat di sini, ada MAN 11 yang mungkin kita akan lakukan pembelajaran, tapi untuk sementara ini kita menggunakan model PJJ," kata Ali dalam keterangan persnya di MTSN 19 Pondok Labu di Jakarta Selatan, Jumat (6/10).

Dia menerangkan, pihaknya menerapkan metode PJJ guna menghindari potensi banjir lanjutan yang bisa membahayakan para warga di sekolah sembari memperbaiki bangunan.

Terkait perbaikan bangunan MTSN 19, Ali mengatakan, masih berdiskusi dengan sejumlah pihak, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pihaknya segera berkoordinasi secepat mungkin mengatasi persoalan yang menjadi perhatian pemerintah dan berbagai pihak ini. Kementerian Agama melalui Direktorat Sarana dan Prasarana meninjau lokasi agar perbaikan tetap berlanjut, sehingga kegiatan di sekolah bisa segera berjalan normal kembali.

"Sebetulnya sudah rutin itu, sehingga belum ada pikiran untuk memeriksa lebih menyeluruh. Ini kita nilai sebagai insiden yang tak terelakkan akibat banjir yang meluap," tuturnya.

Hujan deras yang berlangsung Kamis (6/10) siang menyebabkan air masuk ke lapangan sekolah MTsN 19 Jakarta Selatan. Tembok pembatas sekolah ambruk menimpa panggung tempat siswa biasa bermain. Akibatnya, tiga siswa meninggal dan dua siswa dirawat.



Tags
SHARE