SHARE

CARAPANDANG - Duta Besar Amerika Serikat untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Yohannes Abraham mengatakan bahwa AS mendukung upaya-upaya organisasi regional tersebut untuk mempertahankan tatanan internasional berbasis aturan di Indo-Pasifik. Dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Jumat, Abraham menegaskan kembali bahwa kemitraan AS-ASEAN, yang telah berjalan selama 45 tahun, didasarkan pada prinsipprinsip dan sistem hukum internasional, dan perlindungan terhadap hak-hak kedaulatan bangsa-bangsa demi terciptanya stabilitas di kawasan. “Kami senang bisa bekerja sama dengan ASEAN dalam mempromosikan dan mempertahankan serta meningkatkan sistem hukum internasional berbasis aturan. Kami berharap akan ada kesempatan bagi kami agar bisa meningkatkan kerja sama ini di masa mendatang,” ucap Abraham, saat ditanya mengenai kehadiran China yang telah meningkatkan pengaruhnya di Indo-Pasifik. ASEAN menjalin hubungan kerja sama dan dialog kemitraan dengan negara-negara di luar kawasan dan organisasi, lembaga sub-regional, regional, dan internasional. Adapun AS telah menjadi mitra wicara ASEAN sejak 1977.

Menurut Abraham, Asia Tenggara adalah kawasan yang penting dan dinamis. ASEAN memiliki peran sentral dalam menjaga stabilitas di Indo-Pasifik. Abraham menambahkan bahwa AS akan selalu bekerja sama dengan dan melalui ASEAN untuk berkontribusi menciptakan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera. “Ini merupakan kepentingan nasional AS untuk melihat ASEAN sejahtera, mandiri, tangguh, dan kami ingin bekerja sama dengan ASEAN untuk keuntungan bersama kami,” ujar dia. "Kami juga ingin melihat penegakan dan peningkatan sistem internasional berbasis aturan ini, yang memungkinkan stabilitas dan kemakmuran yang berkelanjutan," katanya.

Indo-Pasifik adalah kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia yang mencakup 65 persen dari perekonomian dunia. Wilayah tersebut juga merupakan tempat tinggal bagi lebih dari setengah penduduk dunia sehingga banyak negara yang berebut pengaruh di kawasan itu. Dalam KTT ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 11 Mei 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan ASEAN harus bekerja sama untuk meredakan ketegangan yang meningkat di kawasan Indo-Pasifik. Menurut Jokowi, salah satu cara untuk meredam ketegangan di kawasan adalah dengan menerapkan Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on Indo-Pacific/AOIP). Pandangan tersebut mengedepankan pendekatan dialog dan kerja sama yang terbuka dan inklusif alih-alih kompetisi dan rivalitas, serta menegaskan bahwa ASEAN tidak akan berpihak pada negara besar mana pun dan akan menjaga perdamaian kawasan Indo-Pasifik.


Tags
SHARE