SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - ASEAN Center for Biodiversity (ACB) mengapresiasi Raja Ampat sebagai salah satu taman laut yang menerima Blue Park Award dari Marine Conservation Institute pada Konferensi Kelautan PBB 2022 di Lisbon, Portugal.

Direktur Eksekutif ACB Theresa Mundita Lim dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Kuala Lumpur, Kamis, mengucapkan selamat kepada taman-taman laut yang telah memenuhi standar tertinggi berbasis sains untuk konservasi laut.

Blue Park Award mengakui upaya luar biasa dalam konservasi keanekaragaman hayati laut. Sejak diluncurkan pada 2017, penghargaan tahunan telah diberikan oleh Marine Conservation Institute, sebuah dewan internasional ahli konservasi laut, untuk mengakui pemerintah, organisasi masyarakat sipil, kawasan lindung, dan masyarakat lokal atas upaya mereka dalam melindungi ekosistem laut secara efektif sekarang dan demi masa depan.

Penerima penghargaan 2022, Apo Reef Natural Park dan Area Konservasi Laut Kepulauan Raja Ampat dari kawasan ASEAN, bersama dengan Old Providence McBean Lagoon National di Kolombia, bergabung dengan jaringan 24 perairan yang diakui di 20 negara.

“Kami memuji Taman Alam Apo Reef dan Kawasan Konservasi Laut Kepulauan Raja Ampat atas penunjukan sebagai lambang yang berkembang pesat dari keanekaragaman hayati laut yang spektakuler di kawasan ASEAN,” kata Lim.

Kawasan Konservasi Laut Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat, Indonesia, dikenal sebagai salah satu pusat terumbu karang terkaya di Planet Bumi, meliputi lebih dari 40.000 kilometer persegi (km2) laut dan sekitar 1.500 pulau. Kawasan tersebut merupakan sumber nutrisi utama bagi keanekaragaman bentuk kehidupan, menjadi pintu gerbang antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Dalam penelitian terbaru, Raja Ampat telah dikonfirmasi sebagai suaka utama bagi spesies seperti pari manta (Mobula alfredi).

“Penganugerahan kawasan lindung laut ini merupakan bukti yang menginspirasi tentang pentingnya habitat yang berharga ini bagi kawasan ini. Sudah sepantasnya bantuan itu dibalas dengan tindakan nyata dan terpadu di antara negara-negara dan mitra untuk memastikan masa depan yang lebih biru tidak hanya untuk lautan, tetapi juga untuk kita semua, ”kata Lim.

Kepala Badan Pengelola Kawasan Konservasi Perairan Raja Ampat Syafri mengaku turut bangga menjadi bagian dari jaringan global, dan menambahkan bahwa ingin terus memperkuat pengelolaan untuk mempromosikan kesehatan laut dan memastikan pangan dan sumber daya alam, keberlanjutan sumber daya untuk anak-anak  dan generasi yang akan datang. 

Tags
SHARE