"Dengan beragam potensi dan penghargaan pengembangan desa wisata, geopark dan halal tourism, Sumbar layak disebut sebagai salah satu provinsi paling potensial bagi Green Investment for Sustainable Tourism," ujar Endang.
Sementara itu Ketua Kadin Bali Made Ariandi mengatakan, pihaknya sangat bersemangat untuk dapat berkolaborasi dengan Sumatera Barat. Menurutnya kerjasama dengan Kadin merupakan langkah yang sangat tepat, mengingat Kadin merupakan rumah bagi investasi mancanegara maupun antar provinsi.
Made Ariandi mengusulkan agar Sumatera Barat, maupun para bupati dan walikota semakin mengintensifkan komunikasi dan kolaborasi dengan Kadin, guna menarik minat masyarakat investasi di Sumbar.
"Saya meyakini Sumatera Barat lebih indah dari Bali. Oleh karena itu, pemerintah harus membuat magnet bagi investor. Berikan kepastian usaha dan siapkan infrastruktur pendukung, kami siap membawa pengusaha dan investor yang ada di Bali ke Sumbar," kata Made Ariandi.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Adib Alfikri mengungkapkan, pemilihan Bali sebagai lokasi penyelenggaraan WSIF disesuaikan dengan tema "Green Investment for Sustainable Tourism".
"Sebagai daerah wisata, Sumatera Barat berusaha mengambil manfaat dari provinsi Bali," ujar Adib.