“Selain itu, terdapat 204 unit rumah rusak berat, kerusakan fasilitas umum mencakup lima unit sekolah, lima unit rumah ibadah, dan satu puskesmas. Selain itu juga ada kerusakan di daerah irigasi yang tersebar di beberapa kecamatan. Termasuk kerusakan pada instalasi air bersiah (PDAM)” ujar Wabup menjelaskan.
Lebih lanjut, Wabup Candra menyampaikan bahwa penanganan dilakukan secara kolaboratif bersama Balai Wilayah Sungai Sumatera V, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Unsur Forkopimda, serta dukungan dari 58 nagari yang tidak terdampak. Jalur vital menuju Nagari Saniangbaka saat ini telah berhasil dibuka pada 30 November 2025 pukul 17.00 WIB.
“Kita telah mendirikan posko bencana, membantu evakuasi korban terdampak, menyalurkan bantuan obat-obatan, mendirikan 12 buah dapur umum, berkoordinasi dan menyampaikan permohonan kepada BNPB dan pihak Pemprov.Sumbar. Hari ini kita bersama seluruh unsur termasuk Forkopomda telah melakukan aksi gotong royong bersama sebagi langkah dan upaya yang telah kami ambil,” terang Wabup.
Pemkab Solok juga telah menyiapkan rencana lanjutan berupa normalisasi sungai—di antaranya Batang Imang dan Senangbaka—serta penyusunan proposal bantuan ke BNPB dan Pemerintah Provinsi. Selain itu, dilakukan pula kunjungan ke nagari-nagari terdampak dan pembaruan data secara berkala.