“Konsep pendidikan yang beliau rintis menembus batas waktu. Beliau mengajarkan bahwa perempuan harus berilmu, berdaya, dan memiliki peran penting dalam membangun masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Vasko menyebut nilai-nilai perjuangan dan pendidikan yang dicontohkan Rahmah El Yunusiyah akan terus diintegrasikan dalam pembangunan daerah. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, katanya, menjadikan momentum ini untuk memperkuat identitas daerah sebagai pusat pendidikan dan nilai keislaman yang inklusif serta berkemajuan.
“Ini adalah momentum penting untuk memperkuat identitas Sumatera Barat sebagai daerah yang menjunjung tinggi pendidikan dan nilai keislaman yang inklusif,” tambahnya.
Vasko berharap semangat perjuangan Rahmah El Yunusiyah bisa menginspirasi generasi muda, terutama perempuan Minangkabau, agar terus tampil percaya diri dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
“Kita ingin semangat beliau menular ke generasi sekarang agar perempuan Sumatera Barat tampil percaya diri, memimpin perubahan, dan ikut menentukan arah masa depan bangsa,” tutupnya.
Dengan penetapan ini, Sumatera Barat kembali menambah satu tokoh dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia. Rahmah El Yunusiyah menjadi perempuan Minangkabau pertama yang dianugerahi gelar tersebut di era pemerintahan Presiden Prabowo, melanjutkan tradisi panjang kontribusi tokoh-tokoh Sumatera Barat bagi bangsa dan negara. (adpsb/bud)