"Anda melihat bahwa nyamuk DBD, nyamuk Aedes, telah mengubah karakternya. Kami melatih para konsultan dan mahasiswa (kedokteran) terdaftar sebagai bagian dari berbagai langkah agar mereka dapat merawat pasien dengan maksimal," tutur Alam.
"Meski kami biasanya dapat menyediakan layanan khusus, tidak banyak yang bisa kami lakukan saat pasien yang terlambat menjalani perawatan datang ke kami dengan kegagalan multiorgan," tutur Alam, yang juga menjabat sebagai kepala departemen pengobatan pernapasan di rumah sakit tersebut.
Mayoritas pasien yang terinfeksi DBD biasanya sembuh, namun ada juga beberapa yang meninggal dunia, ujarnya, seraya menambahkan bahwa para konsultan di rumah sakit itu juga terlibat dalam penanganan DBD dan bersama-sama mereka berupaya memberikan layanan medis dengan cara yang tepat.
Dari 1 Januari hingga 14 Agustus tahun ini, DGHS menyampaikan bahwa sebanyak 78.044 pasien DBD telah dipulangkan usai menjalani perawatan di berbagai rumah sakit di seantero negara tersebut.