Liz Throssell, juru bicara kantor hak asasi PBB, telah memperingatkan terhadap "invasi darat skala besar" di Lebanon.
"Dengan meningkatnya kekerasan bersenjata antara Israel dan Hizbullah, konsekuensinya bagi warga sipil sudah sangat mengerikan," katanya kepada wartawan di Jenewa.
"Kami khawatir invasi darat skala besar oleh Israel ke Lebanon hanya akan mengakibatkan penderitaan yang lebih besar," kata Throssell.
Ia menyebut, sebelum serangan darat, serangan Israel yang meningkat di Lebanon dilaporkan menewaskan lebih dari 1.000 orang hanya dalam waktu dua minggu.
Kremlin Prihatin dengan Serangan Israel di Lebanon
Kremlin menyatakan sangat prihatin dengan aktivitas militer Israel di Lebanon dan serangan yang dilaporkan terhadap Damaskus. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
"Kita menyaksikan bersama bahwa geografi permusuhan meluas, yang selanjutnya mengganggu stabilitas kawasan dan meningkatkan ketegangan. Ketegangan ini merusak kawasan dan wilayah sekitarnya. Kami tetap sangat prihatin," kata Peskov.
Ia menambahkan bahwa Moskow terus-menerus berhubungan dengan Damaskus.
"Kami tidak melihat adanya risiko langsung saat ini, tetapi tentu saja kami mengutuk serangan semacam itu terhadap negara berdaulat," kata Peskov.
Menteri Qatar Minta Hentikan 'Monster' Israel
Lolwah Alkhater, menteri kerja sama internasional Qatar, mengkritik tajam serangan Israel terhadap Gaza dan Lebanon.