CARAPANDANG - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan arahan baru terkait visa. Peraturan tersebut bisa menyulitkan warga asing untuk berkunjung atau tinggal di AS, dilansir dari NBC News, Jumat (14/11/2025).

Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau obesitas, berisiko ditolak. Sementara itu, pemohon juga harus memiliki sumber daya ekonomi yang cukup.

Kabel dari Departemen Luar Negeri meminta pemeriksaan visa dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan pemohon tidak bergantung pada bantuan publik. Konsep ini dikenal sebagai “public charge” dalam hukum imigrasi AS, yang memungkinkan pemohon ditolak jika dianggap membebani pemerintah.

Sebelumnya, Trump telah memperluas cakupan program bantuan yang dapat mendiskualifikasi pemohon. Pedoman terbaru ini bahkan lebih ketat dibandingkan kebijakan pada masa jabatan pertamanya.

Julia Gelatt dari Migration Policy Institute menilai kebijakan ini akan menyempitkan jalur imigrasi. Hal tersebut karena pemerintahan Trump kembali menerapkan aturan yang pernah diterapkan pada masa jabatan pertama.

Arahan baru ini menekankan persyaratan kesehatan pemohon visa. Sejak Januari, Trump menindak imigrasi secara ketat, dan pedoman ini dapat mengurangi jumlah visa imigran maupun non-imigran.

Kabel tersebut dikirim ke semua kedutaan dan konsulat AS di seluruh dunia, dengan penekanan perlindungan kepentingan pembayar pajak Amerika. Pemohon visa di AS sudah wajib menjalani pemeriksaan medis.