Belakangan, Starbucks resmi hilang dari daftar Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS Movement). BDS Movement sendiri merupakan gerakan yang menyerukan boikot terhadap merek dan produk yang terkait dengan penjajahan Israel di tanah Palestina.
Mengenai Starbucks yang dikeluarkan dari daftar, Gerakan BDS Indonesia menjelaskan bahwa merek kopi asal Amerika tersebut telah mengalami "pukulan telak" dari gerakan boikot dan telah masuk kategori boikot organik masyarakat.
"[Kemudian], ada beberapa brand lain yang memiliki keterlibatan lebih besar dalam mendukung penjajah dan lebih urgen untuk diboikot. Hal itu membutuhkan perhatian dan fokus lebih lanjut dari tim riset kami," tegas Gerakan BDS Indonesia.
Meskipun Starbucks telah "hengkang" dari daftar target boikot, Gerakan BDS Indonesia menegaskan bahwa pihaknya tetap mendukung masyarakat untuk terus melakukan boikot organik terhadap merek gerai kopi tersebut.