DJI mengatakan pada Senin (31/7/2023) bahwa pihaknya selalu ketat mematuhi dan menegakkan hukum dan peraturan negara atau wilayah tempatnya beroperasi, termasuk persyaratan peraturan kontrol ekspor China.
"Kami tidak pernah merancang dan memproduksi produk dan peralatan untuk penggunaan militer. Kami juga tidak pernah memasarkan atau menjual produk kami untuk digunakan dalam konflik militer atau perang di negara mana pun," jelas pernyataan dari DJI.
Sebuah ritel dari Jerman pada Maret 2022 menuduh DJI membocorkan data tentang posisi militer Ukraina ke Rusia yang ditolak perusahaan sebagai tuduhan yang salah dan tidak berdasar.
Kementerian Perdagangan China mengatakan pada bulan April tahun ini bahwa media AS dan Barat menyebarkan tuduhan tidak berdasar bahwa China mengekspor drone ke medan perang di Ukraina.
Pembatasan ekspor drone terjadi setelah China mengumumkan kontrol ekspor pada beberapa logam yang banyak digunakan dalam pembuatan chip bulan lalu, menyusul langkah AS untuk membatasi akses China ke teknologi utama, seperti peralatan pembuat chip.