CARAPANDANG - Rupiah masih berpeluang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), Kamis (26/9/2024). Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan, peluang penguatan rupiah ada karena efek dari stimulus Tiongkok.
"Rupiah kelihatannya masih bisa menguat hari ini terhadap dolar AS. Peluang penguatan terbuka karena efek stimulus Tiongkok yang diumumkan Selasa kemarin," katanya.
Rupiah naik 0,56 persen atau 85 poin pada penutupan perdagangan Rabu pekan ini. Rupiah pun melesat ke posisi Rp15.102 per dolar AS.
Ariston juga mencermati sebagian indeks saham hari ini masih terlihat positif. "Ini mengindikasikan minat pasar terhadap asset berisiko masih cukup tinggi," ucapnya.
Meski demikian, tambah Ariston, penguatan rupiah mungkin bisa tertahan, karena indeks dolar AS terlihat menguat pagi ini. Indeks dolar AS terpantau mendekati area 101 setelah pagi kemarin di kisaran 100,26.
Ariston melihat konflik geopolitik, berupa serangan baru Israel ke Lebanon ikut mempengaruhi hal tersebut. Perang baru menimbulkan kekhawatiran, sehingga pasar kembali masuk ke aset aman di dolar AS dan emas.
"Peluang penguatan rupiah hari ini ke arah Rp15.080-15.050. Adapun potensi pelemahan rupiah di kisaran Rp15.160 per dolar AS," ujar Ariston menutup analisisnya.