Sebab, lanjut dia, jika pemerintah mengalokasikan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk investasi startup ke salah satu Kementerian dan startup tersebut tidak berhasil maka negara harus menanggung kerugian itu.
“Kita kan tahu startup success rate hanya 10% dalam 5 tahun, 10 tahun tidak lebih dari 5% mungkin 4%. Jadi uang hilang itu kehilangan uang negara, kerugian uang negara, itu susah,” ujarnya.
Meski begitu, Rudiantara menyampaikan untuk mendukung startup sejatinya bukan hanya sekadar dana, melainkan juga ekosistem, talenta digital, staging mulai dari inkubasi hingga masuk camp.
Tetapi bukan dana saja yang dibutuhkan, ekosistem dan talenta, kemudian staging dari mulai inkubasi
kemudian masuk ke camp.