CARAPANDANG - Liverpool unggul lebih dulu lewat tembakan rendah Ryan Gravenberch yang sedikit berbelok arah di menit ke-35. Situasi semakin sulit bagi tuan rumah ketika Anthony Gordon diusir wasit karena kartu merah menjelang akhir babak pertama. The Reds kemudian menggandakan keunggulan hanya 30 detik setelah babak kedua dimulai melalui gol Hugo Ekitike, membuat skor menjadi 2-0.
Meski bermain hanya dengan 10 orang, Newcastle menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Mereka berhasil memperkecil ketertinggalan melalui sundulan sang kapten, Bruno Guimaraes di menit ke-57. Di tengah tekanan hebat, pemain pengganti Will Osula berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-88, memicu gemuruh di stadion.
Ketika pertandingan tampaknya akan berakhir imbang, pemain pengganti Liverpool Rio Ngumoha, yang baru berusia 16 tahun 361 hari, menciptakan momen magis. Dibiarkan tanpa kawalan di kotak penalti, ia melepaskan tembakan keras yang merobek gawang Newcastle pada menit ke-100, memastikan kemenangan dramatis bagi sang juara bertahan.
Bagi Newcastle, ini adalah kekalahan yang sangat menyakitkan meskipun mereka telah berjuang heroik. Para pendukung tetap memberikan tepuk tangan meriah sebagai penghargaan atas perlawanan timnya. Namun, kekalahan ini menyoroti kebutuhan mendesak mereka akan seorang penyerang baru, terlebih dengan skorsing Gordon dan saga transfer Alexander Isak yang belum usai.
