Beberapa sumber medis Palestina di Kompleks Medis Nasser mengatakan ambulans sangat kesulitan untuk mengangkut korban luka dan jenazah korban tewas dari Khan Younis barat akibat gencarnya tembakan Israel.
Kepresidenan Palestina meminta masyarakat internasional dan pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan intervensi guna mencegah pengusiran warga Palestina.
Pihak kepresidenan mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa pengusiran warga Palestina merupakan "kejahatan perang yang tidak dapat ditoleransi."
"Kami memperingatkan masyarakat internasional bahwa niat otoritas pendudukan Israel sudah jelas: yaitu mengusir rakyat Palestina dari lahan dan tanah air mereka, dengan konsekuensi buruk yang akan ditimbulkannya," kata pernyataan itu.
Pihak kepresidenan mengatakan akan "meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menggelar rapat darurat dan mendesak guna mengonfrontasi kejahatan serius ini."
Warga yang baru saja meninggalkan kota tersebut mengatakan bahwa putaran terakhir serangan Israel di Khan Younis merupakan yang paling kejam sejak konflik Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.
Selama 24 jam terakhir, tentara Israel telah membunuh 210 warga Palestina dan menyebabkan 386 orang lainnya luka-luka dalam 24 serangan, sehingga total warga Palestina yang tewas dan luka sejak 7 Oktober 2023 masing-masing bertambah menjadi 25.700 orang dan 63.740 orang, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas pada Rabu.