Beranda Ekonomi Publik Jepang Khawatir Pernyataan Takaichi tentang Taiwan dapat Berdampak Negatif terhadap Perekonomian

Publik Jepang Khawatir Pernyataan Takaichi tentang Taiwan dapat Berdampak Negatif terhadap Perekonomian

Foto yang diabadikan pada 17 November 2025 ini menunjukkan Menara Tokyo dan pemandangan kota di Tokyo, Jepang. (Xinhua/Jia Haocheng)

0
Xinhua

   Takahide Kiuchi, seorang peneliti di Nomura Research Institute, memperkirakan bahwa peringatan perjalanan dari pemerintah China bisa menurunkan pendapatan pariwisata Jepang sekitar 2,2 triliun yen dalam setahun mendatang, yang berpotensi menurunkan produk domestik bruto (PDB) riil Jepang sebesar 0,36 persen.

   Para analis menunjukkan bahwa di pasar saham Tokyo, penurunan secara keseluruhan tidak hanya dialami saham-saham terkait pariwisata, yang sebelumnya diuntungkan oleh pariwisata inbound, tetapi tren penurunan juga menyebar ke saham-saham terkait pasar China, seperti Sushiro, jaringan restoran yang berkembang pesat di China, dan Ryohin Keikaku, perusahaan induk MUJI.

   Tomoichiro Kubota, analis pasar senior di Matsui Securities, mengatakan bahwa kekhawatiran investor terhadap memburuknya hubungan Jepang-China telah menyebabkan aksi jual yang tampaknya telah menyebar ke semua saham yang terkait dengan bisnis di China. Beberapa pakar bahkan menilai bahwa penolakan PM Takaichi untuk menarik kembali pernyataannya yang keliru mendorong investor untuk mengambil strategi lindung nilai.

   Menurut Takahiro Kazehaya, analis senior di UBS Securities, tren pasar menunjukkan bahwa para investor tidak hanya khawatir tentang dampak pengeluaran wisatawan China di Jepang, tetapi juga mengkhawatirkan potensi tekanan terhadap bisnis perusahaan-perusahaan Jepang di China.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait