CARAPANDANG - Protes terkait sengketa Pemilu hasil Pilpres bulan lalu terus berlanjut di berbagai wilayah Venezuela. Para pendukung, termasuk pemimpin oposisi María Corina Machado menolak kemenangan Nicolas Maduro. 

Dikutip dari BBC News, Machado menegaskan, suara rakyat adalah yang tertinggi, dan rakyat telah menyuarakan pendapat mereka. Machado sebelumnya bersembunyi karena dituduh melakukan pemberontakan. 

Aparat kepolisian dan militer dikerahkan secara besar-besaran. Terlebih, saat yang sama pendukung Maduro juga menggelar aksi demonstrasi.

"Kami tidak akan meninggalkan jalanan," ujar Machado kepada para pendukungnya. Mayoritas pendukung Machado ikut berdemonstrasi dengan membawa bukti catatan suara dari TPS sebagai tanda kemenangan. 

Machado yang dilarang berpartisipasi dalam pemilihan, mengajak seluruh rakyat untuk terus melakukan aksi protes. Ia ingin rakyat terus menekan Maduro agar mau mundur.

Beberapa pengunjuk rasa bertekad untuk melanjutkan perjuangan mereka. "Saya merasakan kebebasan sudah dekat, saya tidak takut," kata salah satu peserta demonstran Adriana Calzadilla.

"Saya berharap Maduro mau mengakui kekalahannya dan menyerahkan kekuasaan secara damai," kata mahasiswa kedokteran, Jose Berbin. "Saya khawatir kediktatoran ini akan semakin kuat, sehingga kita harus bersatu melawan dan membuktikan bahwa kebaikan akan menang".