Hainan, provinsi pulau di China selatan, menyumbang sebagian besar output domestik, menghasilkan 200 juta kelapa per tahun. Namun, semakin banyak pedagang buah-buahan asal China beralih ke Asia Tenggara untuk memenuhi permintaan yang belum terpenuhi.
Menurut data bea cukai, China mengimpor 1,07 juta ton kelapa pada 2022, naik 22,8 persen dari 872.000 ton pada 2011, dengan Thailand, Indonesia, Vietnam, dan Filipina sebagai negara asal utama.
Karta International, pemasok produk kelapa asal Malaysia, mengatakan produk air kelapa mereka telah mendapat tempat di pasar China dan cukup laris di beberapa platform seperti Pinduoduo dan Douyin (Tiktok versi China).
"China merupakan pasar yang sangat besar bagi kami," tutur Yeow Kian Siang, Manajer Ekspor Karta International, dalam ajang China-ASEAN Expo ke-20 yang baru saja berakhir. Kesadaran masyarakat China tentang kesehatan meningkat, dan konsumsi minuman sehat seperti air kelapa pun akan ikut meningkat, tambahnya.
Perusahaan buah Youxianyuan yang berbasis di Guangxi, yang berspesialisasi dalam impor buah Thailand, mengungkapkan bahwa kelapa dari Asia Tenggara kini memiliki pembeli yang lebih beragam di China.
"Dahulu kami pada umumnya memasok ke pedagang retail buah-buahan. Kini, pelanggan kami meliputi restoran hotpot, produsen jeli kelapa, dan kedai bubble tea, yang membutuhkan banyak kelapa empuk dan air kelapa," papar Wakil Manajer Umum Youxianyuan Mo Jiaming.