Untuk melayani kebutuhan masyarakat pada sektor BBM, perusahaan mengoperasikan 15.345 titik penyaluran, termasuk program BBM Satu Harga di 573 lokasi yang memperluas akses energi secara berkeadilan.
Lebih lanjut ia mengatakan pemasaran Pertamina tumbuh dengan baik dan pihaknya terus mendorong penjualan produk-produk nonsubsidi serta menerapkan digitalisasi guna melakukan monitoring dan pengawasan transaksi produk-produk subsidi.
"Program-program strategis yang terus kita dorong selama tahun 2025 antara lain program subsidi tepat baik untuk sektor BBM maupun sektor LPG. Untuk sektor BBM saat ini telah dilaksanakan full QR Code untuk penyaluran BBM jenis solar maupun jenis Pertalite," katanya, menjelaskan.
Untuk memastikan penyaluran BBM jenis bahan bakar tertentu (JBT) solar maupun Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite saat ini, katanya, sudah mendapatkan hasil, yang mana kuota solar sampai dengan Oktober 2025 diperkirakan bisa terkendali di bawah 1,5 persen dari kuota yang diberikan kepada PT Pertamina Patra Niaga.
"Sementara untuk sektor Pertalite diperkirakan under 10 persen dari kuota 2025," ujar dia.
Untuk terus mendorong produk non-subsidi dan juga mendorong produk ramah lingkungan, Pertamina Patra Niaga terus mendorong pertumbuhan penjualan produk Pertamax Green, yang mana saat ini sudah terdapat 168 SPBU di DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten yang menjual dan menyediakan produk Pertamax Green.