CARAPANDANG - Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani memperingatkan bahwa pelanggaran harian Israel terhadap gencatan senjata di Gaza mengancam keberlangsungan seluruh perjanjian damai. Peringatan ini disampaikan usai pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio dalam Dialog Strategis AS-Qatar ke-7, Rabu.
Sheikh Mohammed menekankan bahwa penundaan dan pelanggaran gencatan senjata membahayakan seluruh proses dan menempatkan para mediator dalam posisi sulit.
Ia menyerukan kemajuan mendesak menuju fase kedua kesepakatan untuk mengakhiri perang Israel di Jalur Gaza.
Sejak berlaku efektif pada 10 Oktober, Israel telah melanggar kesepakatan setidaknya 738 kali, menewaskan sedikitnya 394 warga Palestina dan melukai 1.075 lainnya, menurut pelacakan Al Jazeera. Pelanggaran memuncak pada akhir pekan lalu ketika Israel membunuh komandan senior Hamas, Raed Saad, di Kota Gaza.
Pemimpin Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, menegaskan pada Minggu bahwa pelanggaran Israel yang berlanjut "mengancam kelangsungan perjanjian" dan mendesak Presiden AS Donald Trump memaksa Israel menepati komitmennya.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membenarkan pembunuhan Saad dengan menuduh Hamas melanggar rencana damai dengan berusaha memperkuat persenjataan.
