CARAPANDANG - Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan melemah dalam perdagangan hari ini. Rupiah mengalami pelemahan Selasa kemarin, turun 0,41 persen (63,5 poin) menjadi Rp15.567 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Pelemahan rupiah terhadap dolar AS bisa berlanjut hari ini. Karena indeks dolar AS bergerak naik pagi ini," kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, Rabu (23/10/2024).
Menurut Ariston, indeks dolar AS pagi ini berada di kisaran 104,15. Indeksnya lebih tinggi dibandingkan pergerakan pagi sebelumnya yang berada sedikit di bawah 104.
"Berbagai sentimen yang mendukung penguatan dolar AS masih seputar ekspektasi pemangkasan suku bunga AS. Pemangkasan diperkirakan lebih kecil dibandingkan sebelumnya," ucap Ariston.
Sentimen lainnya adalah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Situasi itu mendorong pelaku pasar masuk ke aset safe haven, diantaranya dolar AS.
Ekspektasi kemenangan Donald Trump dalam pilpres AS juga mempengaruhi pergerakan mata uang dolar AS. Pilpres AS akan berlangsung di awal November ini.
"Seperti yang kita ketahui, kebijakan Trump pada saat beliau menjadi Presiden, sangat Amerika sentris. Sehingga memicu perang dagang dengan negara lainnya dan mendorong penguatan dolar AS," ujar Ariston.
Ia memperkirakan, pergerakan nilai tukar rupiah hari ini, potensi pelemahan rupiah ke kisaran Rp15.650. Sedangkan potensi support di kisaran Rp15.500 per dolar AS.
