Pada kesempatan itu, dilakukan penabuhan rebana yang dimainkan oleh suku Sangihe dari Kota Bitung, dan masyarakat lokal Dusun Wobudu. Diketahui, Maulid Nabi secara adat Sangir Petta adalah kegiatan setiap tahun dilaksanakan. Untuk tradisional sangir, zikir diawali dari pagi sampai sore. Zikirnya sama dengan Gorontalo, tapi untuk Sangir dikolaborasikan dengan rebana dan pelaksanaannya sehari full atau dari pagi sampai malam, namun tergantung dari pezikir bisa cepat menyelesaikannya. Untuk walima di Sangir disebut sapo, dan sejak menetap di Gorontalo sejak tahun 60-an hingga saat ini maulid nabi secara adat Sangir Petta terus dipertahankan.
Diakhir kegiatan, Aleg Provinsi, H. Mustafa Yasin memberikan bantuan untuk Masjid At-Taqwa Dusun Wobudu. Diketahui pula, kegiatan itu mendapat dukungan dana dari warga setempat dan donatur lainnya yang turut menyukseskan kegiatan berupa lomba busana muslim, azan, vokalia religi, hafal ayat, dan juga tarik tambang.