Beranda Internasional Perang Saudara di Myanmar Picu Krisis Kesehatan

Perang Saudara di Myanmar Picu Krisis Kesehatan

Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya penyebaran penyakit menular ke negara tetangga, khususnya Thailand, dilansir dari The Straits Times, Jumat (26/12/2025).

0
Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya penyebaran penyakit menular ke negara tetangga, khususnya Thailand, dilansir dari The Straits Times, Jumat (26/12/2025).

Situasi ini menggagalkan upaya Thailand untuk memberantas malaria, dengan kasus di wilayah perbatasan kembali meningkat. Lebih dari tiga juta warga Myanmar kini hidup sebagai pengungsi dengan akses kesehatan yang sangat terbatas.

Mereka kehilangan sarana pencegahan penyakit seperti kelambu, masker, dan layanan medis rutin. Akibatnya, banyak kematian terjadi bukan karena pertempuran, melainkan karena penyakit yang tidak tertangani.

Tekanan juga dirasakan oleh fasilitas kesehatan Thailand. Rumah Sakit Umum Maesot mencatat lonjakan pasien sekitar 50 persen, memicu kelelahan tenaga medis dan pengunduran diri sejumlah dokter.

Meski demikian, pihak rumah sakit menegaskan mereka tidak memiliki pilihan selain terus merawat pasien dari Myanmar. Langkah ini dilakukan demi mencegah kemunculan kembali penyakit berbahaya seperti polio dan kolera.

Para ahli memperingatkan bahwa sebagian besar wilayah Myanmar kini menjadi “titik buta epidemiologi” akibat runtuhnya sistem surveilans kesehatan. Risiko mutasi penyakit, resistansi obat malaria, serta penyebaran TB dan HIV dikhawatirkan dapat berkembang menjadi ancaman bagi kesehatan global.

Kekhawatiran ini semakin besar setelah pemotongan bantuan internasional memperparah krisis kesehatan di kawasan tersebut. Bagi banyak warga Myanmar, akses perawatan di Thailand saat ini menjadi satu-satunya harapan untuk bertahan hidup.

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait