Beranda Politik Pemusatan Kekuasaan Tidak Baik untuk Demokrasi

Pemusatan Kekuasaan Tidak Baik untuk Demokrasi

Demokrasi jangan dilihat secara sempit yakni hanya soal pemilu, namun ada hal yang penting yakni soal tata kelola kekuasaan yang transparan, akuntabel, dan berpihak pada kepentingan rakyat.

0
Ilustrasi/ Istimewa

CARAPANDANG –  Aktivis demokrasi, Titi Anggraini mengatakan bahwa cita-cita Indonesia Emas 2045 tidak bisa dilepaskan dari pembangunan demokrasi yang  partisipatif. 

Maka itu, dia mengingatkan agar pemusatan kekuasaan harus dihindari untuk menghidupkan demokrasi di republik ini.

"Situasi pemusatan kekuasaan harus dihindari," kata Titi lewat akun X miliknya, Minggu 25 Mei 2025.

Titi mengatakan bahwa demokrasi jangan dilihat secara sempit yakni hanya soal pemilu, namun ada hal yang penting yakni soal tata kelola kekuasaan yang transparan, akuntabel, dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Selanjutnya, dia mengatakan bahwa demokrasi yang kuat itu harus  memastikan distribusi kekuasaan yang adil dan pengawasan yang efektif terhadap jalannya pemerintahan.

Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) itu memperingatkan bahaya dari pemusatan kekuasaan. Maka itu, tanpa fondasi demokrasi yang kuat, seluruh capaian ekonomi, sosial, dan politik yang ingin diraih berisiko rapuh dan mudah runtuh. 

"Sebab pengalaman selama orde baru membuktikan hal itu hanya akan jadi bom waktu yang membuat segala capaian runtuh,"katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait