“Dari hasil penyelidikan yang kami terima, kebakaran dipicu oleh adanya nyala api terbuka. Jadi, isu bahwa pasar ini sengaja dibakar tidak benar,” tegasnya.
Ia menjelaskan, istilah open flame mengacu pada sumber api yang tidak tertutup, seperti nyala kompor, puntung rokok, atau percikan las yang mengenai bahan mudah terbakar. Risiko semacam ini, kata Muslim, kerap muncul di pasar tradisional akibat aktivitas memasak, perbaikan kios, atau kelalaian kecil yang memicu kebakaran besar.
“Ke depan, kami akan memperketat pengawasan keamanan dan melarang penggunaan sumber api terbuka di area kios. Ini penting agar kejadian serupa tidak terulang,” imbuhnya.
Meski penyebab utama telah diketahui, Satgas bersama kepolisian masih mendalami kronologi peristiwa tersebut dan telah meminta keterangan tambahan dari sejumlah saksi.
Pemko Payakumbuh menegaskan komitmennya mempercepat pemulihan kawasan Blok Barat melalui koordinasi lintas sektor. Pembentukan Satgas diharapkan membuat setiap tahapan pembangunan berjalan lebih terpadu, cepat, dan fokus.
Selain pembangunan lokasi relokasi, pemerintah juga berencana memperkuat keamanan instalasi listrik, serta meningkatkan sistem pencegahan kebakaran di kawasan perdagangan itu.
“Kita belajar dari peristiwa ini. Nanti seluruh kios akan dibangun dengan sistem keamanan dan tata kelola yang lebih baik,” pungkas Muslim.
(MC Kota Payakumbuh)