Sementara itu, Dandim 1313 Pohuwato, Letkol Inf. Madiyan Surya, mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendampingi petani dalam mencapai target produksi padi. “Kami siap mengawal program ini. Kalau ada Babinsa yang kurang aktif, langsung laporkan ke saya,”ucapnya.
Dandim juga menyebutkan bahwa perkembangan ekonomi di Pohuwato berpotensi melampaui ekspektasi, terutama dengan adanya perusahaan besar yang akan beroperasi di daerah tersebut. “Saya melihat ke depan Pohuwato bisa menjadi seperti Timika di Papua. Bedanya, kalau Timika dikembangkan oleh perusahaan luar negeri, Pohuwato didukung oleh perusahaan dalam negeri. Ini peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi,” katanya optimistis.
Ia juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, akan ada satuan baru dari TNI yang berfokus pada pertanian dan produksi pangan di Pohuwato. “Kami berharap swasembada pangan yang dicanangkan Presiden bisa benar-benar terwujud di daerah ini,”pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pertanian Pohuwato, Merywati Maku, dalam laporannya mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya peningkatan ketahanan pangan yang turut diawasi oleh pihak TNI.
“Kegiatan bantuan ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan yang menjadi tugas bersama, termasuk pendampingan dari TNI mulai dari penanaman hingga produksi,” ujarnya.