Beliau mengatakan di wilayah ORARI Agam Bukittinggi terdapat 300 orang anggota yang berposisi di setiap nagari dan bisa menyampaikan informasi 24 jam non stop dengan dukungan repeater dan CCTV khusus memonitor Puncak Gunung Marapi.
" Dalam masa tanggap darurat bencana banjir bandang yang terjadi di beberapa kecamatan di kabupaten Agam ORARI telah berada di lokasi semenjak tanggap darurat ditetapkan tidak hanya menyampaikan informasi tetapi juga ikut melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban bencana" ulas Ajo.
Lebih lanjut dia menambah ORARI menugaskan 2 orang untuk standby di 2 hulu sungai besar yang yang mengalir ke Batang Kasiak Nagari Bukik Batabuah dengan posko di Madang dan Bukik Salasiah Cumantiang.
"Penugasan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dini peningkatan arus sungai yang sewaktu-waktu bisa meningkat dengan turunnya hujan di puncak Gunung Marapi yang bisa berpotensi melanda pemukiman masyarakat " Tambahnya.
Terakhir, ia juga berharap kepada Pemkab untuk selalu melibatkan ORARI dalam penanganan bencana karena ORARI ada dari, oleh dan untuk masyarakat.
"Kepada pemangku kepentingan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya yang telah melibatkan organisasi kami dalam penangan bencana, semoga kedepannya kerjasama ini tetap terjalin sekaligus kami minta dukungan kepada Pemkab untuk membesarkan ORARI di daerah Agam dan Bukittinggi" Ajo berharap.