"Kami melihat tren positif. Transaksi tunai semakin menurun, masyarakat mulai beralih ke pembayaran digital," jelas Om Zet.
Indeks ETPD Kota Payakumbuh juga meningkat dari 96,3% di semester I menjadi 97% di semester II 2024, berkat meningkatnya pembayaran pajak dan retribusi melalui kanal digital.
Gubernur Sumbar: Payakumbuh Harus Jadi Role Model!
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, memberikan apresiasi tinggi terhadap capaian Payakumbuh dalam digitalisasi transaksi keuangan daerah.
“Kami ingin daerah lain belajar dari Payakumbuh. Transformasi keuangan daerah yang transparan dan efisien seperti ini harus diterapkan secara merata,” ujar Mahyeldi.
Kepala Perwakilan BI Sumatera Barat, Mohamad Abdul Majid Ikram, juga menegaskan bahwa digitalisasi adalah keharusan dalam pemerintahan modern.
"Langkah Payakumbuh sejalan dengan prioritas nasional dalam Kepres Nomor 3 Tahun 2021. Ini adalah contoh nyata bagaimana digitalisasi meningkatkan transparansi dan efisiensi,” ungkapnya.
Inovasi Payakumbuh: Beda Baris!
Sebagai bentuk inovasi, Payakumbuh meluncurkan program Beda Baris (Bebas Denda Bayar PBB dengan QRIS), yang semakin mendorong masyarakat beralih ke sistem pembayaran digital.
“Target kami pada 2025, seluruh transaksi keuangan daerah sudah berbasis non-tunai,” tegas Om Zet.