Setelah diketahui titik kebocoran, operator excavator Pani Gold Project segera menggali tanah dengan hati-hati. Secara bertahap dan hati-hati, excavator mengeruk tanah sampai mencapai kedalaman sekitar 150 cm dan lebar 200 cm dan panjang 350 cm.
Dengan memanfaatkan excavator, proses penggalian berlangsung hanya sekitar 30 menit. Proses tersebut akan menjadi lebih lama jika dilakukan secara manual sehingga perbaikan akan memakan waktu lebih lama.
Tim Perumdam dan Pani Gold Project sempat khawatir “cakar” excavator mengenai pipa yang tertimbun di tanah dan merusak pipa tersebut. Semua bernafas lega setelah pipa kelihatan, sehingga operator excavator bisa meneruskan menggali di sampingnya. Melihat “luka” kebocoran pipa terdapat indikasi bahwa kebocoran ini disengaja. Sangat dimungkinkan, oknum pelaku menggali tanah dan menusuk pipa dengan besi untuk mendapatkan air bersih. Indikasi ini juga dibenarkan oleh “Pak Jali” yang sudah berpengalaman di lapangan.
Sementara itu, tim Perumdam membuat pipa penyambung dan memanaskan pipa dengan kayu bakar. Petugas terus memutar potongan pipa sepanjang sekitar 80 cm agar panas merata, ujung pipa menjadi lunak dan bisa dimasukkan dalam pipa seukuran.
Pak Jali juga terjun langsung dan ikut menggergaji pipa yang bocor, kemudian memimpin proses penyambungan dengan dilakukan secara sigap dan cepat. “Terima kasih Pani Gold Project, pipa sudah tersambung kembali dan air bisa mengalir,” ujarnya.