Abi menjelaskan, sejak lama, ayam hadir dalam keseharian masyarakat Indonesia. Mulai dari halaman rumah, dalam upacara adat, hingga tergambar di benda-benda sehari-hari dan kain tenun.
Kedekatan ini, kata dia, menjadikan ayam bukan hanya simbol keseharian, tetapi juga lambang kesuburan, keberanian, dan semangat hidup. "Hal inilah yang kemudian dituangkanpara pembatik dalam beragam motif di berbagai daerah Nusantara," ucapnya.
Pameran KukuruYUK menampilkan 26 koleksi batik yang terdiri dari 24 koleksi milik Museum Batik Indonesia. Dua koleksi merupakan pinjaman dari pemerhati batik Nusantara.
Pameran ini bisa dikunjungi publik mulai 21 Oktober sampai Desember 2025, pada Selasa–Minggu pukul 09.00 -15.00 WIB. Pengunjung cukup membeli tiket masuk Kawasan Taman Mini Indonesia. dilansir rri.co.id