Kelompok ini bersumpah untuk melanjutkan operasi hingga serangan Israel ke daerah kantong tersebut berakhir. Namun sejak awal tahun 2024, sebuah koalisi yang dipimpin oleh AS telah melakukan serangan udara yang katanya menargetkan lokasi Houthi di Yaman sebagai tanggapan atas serangan kelompok itu di Laut Merah itu.
Dengan intervensi Washington dan London dan meningkatnya ketegangan, Houthi mengumumkan bahwa mereka menganggap semua kapal Amerika dan Inggris sebagai target militer. AS sendiri merupakan sekutu dekat Israel.
Iran "Teriak"
Sementara itu, Iran, sekutu terdekat Houthi di Yaman mengeluarkan kecaman keras atas serangan udara di Saada. Juru Bicara Esmail Baqaei mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan nasional dan integritas teritorial Yaman, dengan menunjukkan bahwa serangan tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional.
Baqaei menyoroti sifat berulang dari pelanggaran militer ini, yang tidak hanya melibatkan AS dan Inggris tetapi juga rezim Israel, terhadap Yaman. Ini tegasnya menyebabkan masalah di kawasan.
"Tindakan agresi ini akan menyebabkan meningkatnya ketidakamanan dan ketidakstabilan lebih lanjut di Asia Barat," Baqaei memperingatkan sebagaimana dimuat Tehran Times.