“Minyak mentah berjangka merasakan tekanan korektif dari level tertinggi baru dalam indeks dolar AS serta melemahnya angka ekonomi dari zona euro, di mana aktivitas ekonomi tumbuh sebesar 0,1 persen terhadap perkiraan 0,3 persen,” kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial. dilansir antaranews.com
Minyak Turun Efek Permintaan Lemah
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November ditutup 68 sen atau 0,8 persen lebih rendah menjadi 89,92 dolar AS per barel