"Tapi kan uang di bank sentral masih banyak. Mereka menyerap uang dari perbankan Rp1.000 triliun sekarang di SRBI dan open market operation-nya," tegasnya.
Lebih lanjut, Purbaya berpendapat pertumbuhan uang primer (M0) masih dapat ditingkatkan. Data Bank Indonesia mencatat pertumbuhan M0 adjusted pada Oktober 2025 mencapai 14,4% (yoy), melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 18,6%.
"Ini kan saya pikir dalam keadaan sekarang tumbuh 20 persen untuk M0 masih bisa ditolerir tanpa menimbulkan inflasi yang berlebihan atau tanpa ekonomi kita kepanasan," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta dukungan Komisi XI DPR RI untuk 'mencolek' bank sentral agar mesin pertumbuhan dari kebijakan moneter dapat bekerja lebih maksimal.