Dan seumpama semua mengambil posisi untuk menjadi bagian dari perbaikan ini, pastinya mencapai kemajuan dan perubahan positif bagi organisasi KNPI. Meneladani yang telah berjasa, para tokoh pendiri KNPI, seperti Ali Moertopo, Midian Sirait, Abdul Gafur dan seterusnya yang menyusun pondasi dan menyatukan.
Buka ingin memuji, sanjung, atau mengukur besar-kecilnya sebuah warisan prestasi abadi dan siapa melakukan apa. Namun perenungan mendalam terhadap yang diikhtiarkan para tokoh-tokoh ini agar juga semua memiliki kedalaman spiritual, kemuliaan, dan meninggikan derajat semangat persatuan menghindarkan diri dari perpecahan.
Memang tak sembarangan bisa, sebab ada watak hanya maunya memilih menang saja. Dalam konteks pemuda terkonsolidasi, gerakan reorganisasi KNPI apakah sukar terealisasi? Menuntaskan persoalan besar ini terlalu ambisius? Pemuda harus memutuskannya, tidak ada pilihan lain. Yang pasti mengabaikan kondisi keterbelahan sama halnya menjadi generasi penyaksi sejarah buruk, dan melihat etos kehidupan dunia kepemudaan semakin tergerus.
Sebab dalam bahasa yang lugas, generasi muda sebagai inti perjalanan bangsa di masa datang, merupakan “men of future”, lokomotif utama penggerak perubahan, duta-duta pembaharu yang syarat dengan “idea of progress” sadar apa yang menjadi cita-cita bangsa.
