"Harapan utama kami tentu pelaksanaan haji ke depan harus lebih baik. Dengan pelatihan ini, kami bersinergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pelayanan maksimal," tambah Tulus.
Sementara itu, Direktur Bina Petugas Haji Reguler, Chandra Sulistio Reksoprodjo, menegaskan bahwa kesiapan fisik menjadi perhatian khusus tahun ini.
"Tanpa fisik yang kuat, petugas akan kesulitan menghadapi berbagai persoalan di lapangan," jelas Chandra.
Ia menambahkan, Diklat tahun ini tidak hanya menekankan aspek fisik, tetapi juga memperkuat pengetahuan, kesiapsiagaan, dan mitigasi risiko.
Chandra menekankan bahwa disiplin yang dibangun berorientasi penuh pada pelayanan.
"Disiplin di sini adalah disiplin untuk melayani jemaah haji. Petugas harus benar-benar memahami tujuan utama mereka, yaitu memberikan pelayanan terbaik," pungkasnya.
Dengan konsep Diklat "barak" dan pendekatan semi-militer ini, Kemenhaj RI menegaskan komitmennya untuk menyiapkan petugas haji yang tangguh secara fisik, matang secara mental, disiplin, dan berfokus pada pelayanan serta perlindungan jemaah.