Pada 7 Oktober, militan Hamas melintasi perbatasan Gaza dan menyerang komunitas Israel selatan, menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.
Pihak berwenang Israel mengatakan 129 sandera yang ditangkap dalam serangan itu masih berada di Gaza.
Israel membalasnya dengan serangan besar-besaran di Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 20.057 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Sebulan kemudian terjadi pembebasan 105 sandera, termasuk 80 warga Israel yang dibebaskan dengan imbalan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Resolusi PBB
Sementara itu, resolusi PBB yang banyak tertunda akhirnya disepakati setelah perselisihan diplomatik selama berhari-hari. Veto AS tidak dilakukan dengan menghindari seruan gencatan senjata. Amerika dan Rusia sama-sama abstain.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan "gencatan senjata kemanusiaan" adalah satu-satunya cara agar bantuan "dapat disalurkan secara efektif."
Hal ini meningkatkan tekanan terhadap Israel untuk memberikan akses kemanusiaan yang lebih besar dan memberikan peran yang lebih besar kepada PBB dalam mengoordinasikan pengiriman bantuan ke Gaza.
PBB memperkirakan pertempuran tersebut telah menyebabkan 1,9 juta dari 2,4 juta penduduk Gaza mengungsi. dilasnir cnbcindonesia.com