CARAPANDANG - Pemerintah Lebanon akan mengajukan pengaduan resmi kepada Dewan Keamanan PBB terkait pembangunan tembok beton oleh Israel di perbatasan selatan Lebanon yang melampaui Garis Biru. Langkah ini diumumkan langsung oleh Presiden Lebanon Joseph Aoun pada Sabtu (15/11).

Menurut laporan Pasukan Sementara PBB (UNIFIL) pada Jumat (14/11), tentara Israel telah membangun struktur tembok beton di Lebanon selatan dekat Garis Biru - garis demarkasi yang ditetapkan PBB pada tahun 2000.

UNIFIL mengonfirmasi bahwa pada bulan Oktober lalu, pasukan penjaga perdamaian mereka telah mensurvei tembok beton berbentuk T yang didirikan tentara Israel di wilayah barat daya Yaroun.

Hasil investigasi UNIFIL menunjukkan bahwa tembok tersebut terbukti melintasi Garis Biru, membuat lebih dari 4.000 meter persegi wilayah Lebanon menjadi tidak dapat diakses oleh warga setempat.

Survei lanjutan pada bulan ini juga menemukan adanya bagian tembok lain di tenggara Yaroun yang同样 melampaui batas yang ditetapkan.

UNIFIL telah menyatakan bahwa pembangunan tembok ini merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon. Pasukan perdamaian PBB tersebut mengaku telah memberi tahu tentara Israel tentang temuan tersebut sejak Oktober dan meminta agar tembok dipindahkan.

Meskipun tuduhan ini telah dibantah oleh pihak Israel, pemerintah Lebanon di bawah kepemimpinan Presiden Aoun tetap melanjutkan langkah diplomatis dengan mengajukan pengaduan formal ke Dewan Keamanan PBB.