Ke depan, AI akan menjadi fokus utama Intel. Dalam laporan kepada investor, Tan menegaskan bahwa perusahaan akan membangun produk-produk kompetitif yang memenuhi kebutuhan era baru komputasi berbasis agen AI dan model penalaran (reasoning).
"Kami mengambil pendekatan holistik untuk mendefinisikan ulang portofolio kami agar produk-produk kami optimal untuk beban kerja AI yang baru dan berkembang," ujar Tan.
Tan juga ingin mempercepat inovasi dengan mengubah Intel menjadi perusahaan yang berpusat pada rekayasa teknik. Ia menargetkan untuk mengurangi proses birokrasi yang membebani produktivitas tenaga ahli perusahaan, serta memangkas biaya operasional sebesar 1,5 miliar dolar AS dalam dua tahun ke depan.
Biaya yang dihemat akan dialihkan untuk investasi pada tenaga ahli dan peta jalan teknologi perusahaan.
Sebagai bagian dari efisiensi, Tan meminta para manajer mengurangi jumlah rapat yang tidak perlu dan membatasi peserta rapat. Intel juga memperluas kebijakan kembali ke kantor dengan mewajibkan karyawan bekerja di kantor empat hari dalam seminggu, naik dari sebelumnya tiga hari, mulai September mendatang.
Dalam visinya, Tan berharap bisa mengembalikan kejayaan Intel.
"Intel pernah dikenal sebagai perusahaan paling inovatif di dunia. Tidak ada alasan kita tidak bisa kembali ke sana, selama kita berani melakukan perubahan yang diperlukan," imbuhnya.