Indonesia juga menyeru PBB agar menolak pemindahan secara paksa warga sipil di Gaza. Seruan Israel untuk pergi dari Gaza utara memperparah kondisi mereka yang rumahnya telah dihancurkan sementara akses terhadap listrik, gas, bahan bakar, dan air dibatasi.
“Ini adalah kejahatan kemanusiaan. SMU PBB harus mendesak dihentikannya perintah evakuasi oleh Israel. Warga sipil, khususnya anak-anak, harus dilindungi dan diberikan ruang gerak yang aman,” kata Menlu Retno.
Retno mengakhiri pernyataannya dengan menegaskan pentingnya upaya mengatasi akar masalah konflik Israel-Palestina. Dia menegaskan bahwa perdamaian tidak akan tercipta sebelum akar konflik diatasi.
Untuk itu, Indonesia menilai proses perdamaian untuk mewujudkan solusi dua negara harus dimulai kembali. Upaya sistematis Israel untuk membuat negosiasi menjadi tidak relevan harus dihentikan.
“Jangan sampai rakyat Palestina tidak lagi memiliki pilihan selain menerima ketidakadilan seumur hidup mereka. Menjadi tugas kita untuk menghentikan ketidakadilan ini,” kata Retno.
“Indonesia siap dan akan menjalankan perannya. Indonesia akan terus Bersama rakyat Palestina,” ujar dia, menambahkan.
Menlu Retno juga mengajak seluruh peserta SMU PBB untuk dapat mengadopsi rancangan resolusi mengenai Palestina. dilansir antaranews.com