”Inilah kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia. Pameran ini mewakili 17 tahun tersebut, apa yang ingin dituju oleh Museum Perumusan Naskah Proklamasi adalah menyampaikan narasi yang kurang diketahui publik. Narasi ini ingin melepas Indonesia dari belenggu penjajah,” ujar Mahendra, di Jakarta, Rabu (16/8).
Di samping itu, pameran yang juga menyediakan virtual tur bagi pengunjung secara daring ini juga menggambarkan naik turunnya usaha dalam memelihara semangat juang dan dukungan rakyat sebagai modal utama berdirinya suatu bangsa.
Selanjutnya, kegiatan kedua dalam Trapesseum Fest 2023 adalah Tapak Tilas Proklamasi. Kegiatan ini merupakan reka ulang secara simbolis mengenai aktivitas dari tempat perumusan naskah proklamasi menuju tempat pembacaan naskah proklamasi dengan iringan musik dari marching band. Tapak Tilas Proklamasi dilakukan sebagai media dalam menanamkan karakter kepada generasi muda agar selalu mengingat perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
Ahmad Mahendra turut menyambut baik Tapak Tilas Proklamasi yang diinisiasi oleh MPNP. Ia juga menuturkan bahwa Tapak tilas dilakukan rutin setiap tanggal 16 Agustus untuk mengenang kembali serta merasakan semangat peristiwa proklamasi kemerdekaan. Selain itu, Tapak Tilas juga merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian, penanaman jiwa, semangat, dan nilai-nilai perjuangan.