Beranda Ekonomi Harga Emas Terpantau Koreksi ke Bawah US$ 2.500

Harga Emas Terpantau Koreksi ke Bawah US$ 2.500

Melansir data Refinitiv menunjukkan pada perdagangan akhir pekan, Jumat (6/9/2024), harga emas (XAU) di pasar spot tercatat di US$ 2.516,36 per troy ons, naik tipis sebesar 0,01% dibandingkan hari sebelumnya.

0
Ilustrasi | Istimewa

Bank sentral China adalah pembeli emas tunggal terbesar di dunia pada sepanjang 2023 dan keputusannya untuk menunda pembelian telah membantu meredam permintaan investor Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir.

Meski begitu, Carsten Menke, seorang analis di Julius Baer mengatakan bahwa PBOC diperkirakan akan melanjutkan pembelian di beberapa titik meskipun harga tinggi karena motivasi politik, bukan ekonomi. Bisa dibilang untuk dedolarisasi lantaran ingin mengurangi ketergantungan pada dolar AS sebagai aset cadangan.

Selain itu, permintaan emas ke depan potensi masih akan meningkat lantaran nilai jual yang akan lebih rendah seiring dengan melandai-nya indeks dolar mendekati pemangkasan suku bunga AS setelah rilis data pasar tenaga kerja pada pekan lalu tak sesuai ekspektasi. 

Pada akhir pekan lalu, data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan penambahan lapangan pekerjaan non-pertanian sebanyak 142.000 pada Agustus, di bawah perkiraan 160.000, sementara angka Juli juga direvisi turun menjadi 89.000.

Sementara itu, tingkat pengangguran berada di 4,2%, sesuai dengan ekspektasi namun turun dari 4,3% bulan sebelumnya. Para pelaku pasar kini memperdebatkan apakah Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin atau 25 basis poin pada 18 September, dengan dampak signifikan pada harga emas, kata Aakash Doshi dari Citi Research.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait