Mahyeldi juga mengingatkan ribuan siswa dan siswi yang hadir di Masjid Raya Sumbar pagi itu, bahwa orang yang berilmu dan kompetensilah yang jadi bisa jadi pemimpin bangsa dan negara ini pada tahun 2045 nanti. Jika tidak punya pengetahuan, maka selamanya akan menjadi pengikut. Tahun 2045 nanti, jadilah pemimpin yang tidak tunduk dengan bangsa dan negara lain. Yang kepalanya tegak di hadapan bangsa lain. Melalui Pesantren Ramadhan Kolaborasi ini, tidak hanya menambah keimanan dan ilmu pengetahuan. Tapi dengan bertemu antara adik-adik kelas dan kakak-kaka kelas serta berbagai siswa-siswi sekolah lainnya, akan membangun silaturahmi.
“Apapun permasalahan dalam kehidupan kuncinya silaturahmi. Karena melalui Pesantren Ramadhan Kolaborasi bertemu dan berjuang. Ini perlu kita bangun. Ketemu teman-teman, kakak-adik kita. Juga ketemu ulama dan ustad. Silaturahmi yang baik. Karena ini penting. Orang yang akan memahani orang lain, komunikasi dengan orang lain. Bisa memimpin orang lain. Bisa menyelesaikan masalah,” ungkapnya.